Sabtu, 17 Mei 2014

Peta ke GOR Pengairan (Tempat Ujian & TC Pengcab)


 Keluar dari tol Bekasi Timur.

Kamis, 08 Mei 2014

Kata Mutiara

"Apakah mendapatkannya (sabuk hitam) itu mudah? TIDAK!
Layakkah? TENTU"

Indonesia Berhasil Sabet Emas dan Menjadi Juara Umum di Kejuaraan Dunia Taekwondo



Jam di sudut ruangan GOR POPKI Cibubur masih menunjukkan pukul 4 sore. Andi masih tergeletak lemas. Ia diberikan kesempatan beristirahat 15 menit oleh pelatihnya. Nafasnya masih tersengal-sengal. Peluh disekujur tubuhnya belum hengkang membasahi dobok kesayangnya.

Hari ini dan hari-hari kemarin, semenjak Andi ada dipelatnas taekwondo, adalah hari-hari yang paling melelahkan buatnya. Ia baru merasakan beratnya latihan di pelatnas. Apalagi ketika ia melihat sosok pelatihnya yang asal Korea. Ekspresinya sama sekali dingin dan tak bersahabat. Dari mulutnya hanya keluar kata-kata instruksi dan kemarahan karena Ia dan beberapa teman Andi penghuni pelatnas lainnya berlatih, tak mencapai target program yang dibebankan kepada dirinya. Namun Andi tetap semangat berlatih. Ia yakin dengan latihan keras dan serius sesuai dengan instruksi pelatih, prestasinya akan makin moncer. “Latihan..latihan dan latihan. Tiada hari tanpa latihan.” Gumamnya.

Andi memanfaatkan betul sesie istrahat pada hari itu. Ia bersandar sejenak di dinding GOR POPKI yang hari itu, tak disangkanyasangat berudara sejuk. Ya tak disangka oleh pengelola gedung, seluruh AC-nya pada hari itu dinyalakan. Padahal tidak ada event di GOT tersebut. Hanya ada atlet-atlet taekwondo yang berlatih. “ Nah gini dong.. tau aja kita lagi butuh udara segar”, canda Andi.

Udara dingin sepoi-sepoi menjadikan sesie istirahat Andi dan teman-teman pelatnas hari itu menjadi waktu yang paling membahagiakan. Apalagi saat itu sang pelatih sedang tidak mengawasinya. Pelatih “killer” itu sedang asik mengutak-atik video rekaman latihan tim pelatnas. Ia serius memperhatikan dan mengevaluasi kinerja anak-anak asuhnya. Sambil sesekali geleng-geleng kepala, tak tau apa maksudnya. Sebab yang tau maksudnya cuma si pelatih.

Udara dingin AC yang menampar wajah Andi membuat matanya semakin tak berdaya. Sambil bersandar, dengan sebotol air mineral masih digenggamnya, Andipun tertidur tak kuasa menahan kantuk.

Sekejap Andi tengah berada dalam suatu tempat. Saat itu Andi dan teman-teman satu tim tengah melakukan evaluasi atas perkembangan latihannya selama ini. Andi juga bersiap-siap mengikuti sesie materi motivasi oleh motivator terkenal yang rutin dilakukan seminggu sekali untuk memaintenance mental dan perilaku atlet. Andi sungguh senang berada di pelatnas saat ini. Ia tidak merasakan apa yang di dengarnya selama ini tentang suasana pelatnas yang tidak menyenangkan, diskriminatif, pilih kasih dan sebagainya.

Pelatnas yang dihuni Andi sungguh baik kondisinya. Dari penginapan atlet, makanan, sikap pelatih, guru-guru berkualitas yang didatangkan ke pelatnas untuk mengajar menggantikan sekolah para atlet, dan apalagi uang sakunya, hmmm.. sungguh sangat menyenangkan.

Dan yang paling membahagiakan Andi adalah perangkat latihan pelatnas taekwondo saat ini menggunakan teknologi yang amat canggih. Semua serba terukur dan bernuansa digital. Dari kesemuanya itu, yang paling membahagiakan Andi adalah kompaknya para pengurus taekwondo. Hampir seluruh Pengurus setiap harinya kompak selalu hadir memonitor dan memberikan semangat kepada para atlet.

Andi amatterharu, karena organisasi taekwondo sekarang ini lagi kompak-kompaknya. Tak ada lagi ada dualisme organisasi. Semua dari pengurus, pelatih dan para atlet, bersama-sama bahu-membahu bergabung untuk memajukan taekwondo Indonesia. Andi sendiri baru saja mendapatkan DAN III, yang ia peroleh pada saat UKT DAN di daerahnya. Sekarang ini ujian UKT DAN, sertifikatnya sangat cepat. Dalam hitungan minggu sudah keluar sertifikat DAN. Irfan bangga, bahwa pengurus taekwondo sekarang ini benar-benar serius berkonsentrasi mengembangkan dan memperbaiki kinerja demi pelayanan yang maksimal kepada seluruh praktisi taekwondo.

Tak terasa, akhirnya Andi tiba-tiba tengah berada dalam suatu kejuaraan dunia Taekwondo di Korea. Kejuaraan yang diikuti oleh lebih dari 100 negara itu, disesaki oleh taekwondoin-taekwondoin handal kelas dunia. Kebetulan Andi adalah bagian dari tim nasional Indonesia yang saat itu mengikutkan 20 atletnya untuk mengikuti ajang bergensi tersebut.

Tak disangka, Andi berhasil lolos dari babak penyisihan dengan mengalahkan para taekwondoin kelas dunia asal Iran, Korea, dan Meksiko dengan cukup telak. Rata-rata angka kemenangan yang diraihnya lebih dari 20 point nilai, sementara lawan-lawan Andi hanya memperoleh rata-rata paling sebanyak 5 point. Bahkan diantara mereka ada yang KO di tangan Andi.

Singkat kata Andi berada di final. Di partai puncak itu, sudah menunggu atlet asal Korea penyandang gelar juara dunia tahun lalu, dan peraih medali emas olimpiade. Andi tak gentar, terbukti, dipartai final itu, Andi mengalahkan taekwondoin tuan rumah dengan KO di ronde pertama.

Tendangan Dwi Hurigi-nya telak menghantam rahang lawannya, hingga tak sadarkan diri. Andi meraih emas.Bendera dan lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang membahana. Sebelumnya lagu kebangsaan Inbdonesia Raya juga berkumandang di kategori dan kelas lain yang diikuti atlet-atlet Indonesia.

Andi dan tim nasional taekwondo Indonesia, pulang membawa 8 medali emas di kejuaraan dunia tersebut. Prestasi tim nasional ini adalah prestasi terbaik yang dimiliki taekwondo Indonesia.

Ditanah air, Andi dan seluruh tim nasional disambut suka cita. Ketua Umum PBTI dan Menpora memeluk erat seluruh atlet. Petinggi-petinggi BUMN terkemuka juga hadir menyambut tim nas Indonesia. Sudah bisa dibayangkan oleh Andi bahwa bonus akan mengalir deras ke saku celananya setelah ia berhasil membawa pulang nama baik Indonesia di kancah Internasional.

Kesuksesan Andi tak berhenti disitu, sekembalinya ia ke tanah air, tawaran menjadi bintang tamu untuk acara talk show mengalir tiada henti dari satu stasiun televisi ke stasium televisi lain. Andi menjadi amat terkenal. Ia tersenyum bangga.

Ia bangga karena latihan kerasnya selama ini berbuah manis. Ia berjanji akan terus berlatih dan tidak akan terlena dengan semua penghargaan ini. Ketika ia diwawancara oleh salah satu stasiun televisi swasta, ia berujar sambil menitikkan air mata.

“keberhasilan tim nasional taekwondo Indonesia adalah karena seluruh pihak bersatu padu berbuat untuk kemajuan prestasi taekwondo Indonesia. Mereka semua bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan fikiran untuk taekwondo Indonesia. Tidak ada perpecahan, semua kompak memikirkan pembinaan dan prestasi para taekwondoin. Dari pengurus, pelatih, dan seluruh masyarakat taekwondo memiliki semangat yang sama memajukan taekwondo Indonesia”.

Andi menangis sambil tersedu-sedu. Ia sangat terharu, tak terasa pelukan hangat dari host acara, yaitu Luna Maya membantu Andi kembali berkata-kata. Pelukan hangat Luna Maya itu sungguh membuat Andi makin tambah semangat bercerita.Hingga suara keras tiba-tiba terdengar…ANDIIIIIIII…. BANGUN !!!I.. “Waktunya kembali latihan !!”. Enak-enakan kamu tidur ya..!!. Lihat yang lainnya, sudah lari keliling GOR 10 putaran.Kamu masih enak-enakan tidur !!.

Andi kaget setengah mati, suara keras itu ternyata pelatih “killer” si orang Korea membangunkannya sambil menendang bokongnya dengan keras. Sambil berlari mengikuti rekan-rekannya yang lain, ia sempat tersenyum senang, mimpinya sekejab membuatnya tambah semangat untuk terus berlatih.

Sumber: http://taekwondoindonesianews.wordpress.com/2014/04/24/indonesia-berhasil-sabet-emas-dan-menjadi-juara-umum-di-kejuaraan-dunia-taekwondo/