Jumat, 05 Februari 2010

Samurai Spirit

Berguru Mental Juara: Obrolan Bersama Chris John

Juara bukanlah bawaan, melainkan sebuah proses panjang yang berisi pengorbanan dan kedisiplinan. Itulah salah satu yang bisa dipetik dari perjalanan seorang juara dunia tinju kelas bulu, Chris John. Di dalam acara internal klub sepakbola, Pro Duta FC di Yogyakarta (26/01) Chris, begitu dia biasa disapa menceritakan panjang lebar perjalanannya menjadi seorang super champion.
Chris John mengawali karir bertinju sejak usia sangat muda. Dia mengaku memperoleh bakat bertinju dari sang ayah yang juga merupakan seorang mantan petinju. Dari kecil Chris John kecil harus melewati hari-hari yang melelahkan sebagai seorang petinju cilik. “Awalnya memang dipaksa oleh Bapak saya, tapi lama-lama saya menikmati menjadi petinju,” ujarnya dengan senyum ramah jauh dari kesan sombong seorang juara dunia.
Mimpi Menjadi Juara
Pertandingan pertama Chris dilakoni saat usia baru menginjak 15 tahun dan dia mengaku selalu belajar dari pertandingan demi pertandingan yang dilaluinya. Untuk menjadi juara seorang atlit harus mengorbankan banyak hal mulai dari tenaga, uang dan pikiran. Pengorbanan ini dianggap sebagai sebuah proses yang memang harus dilalui agar seseorang bisa menjadi juara dunia. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika seseorang ingin menjadi atlet.
Yang pertama, seseorang harus mempunyai mimpi untuk meraih yang terbaik. Chris John sejak muda sudah menetapkan mimpinya untuk menjadi seorang juara dunia. Impian menjadi juara ini tidak hanya sebatas imajinasi, tapi kemudian mampu mempengaruhi perilaku sehari-harinya. Dia rela untuk berlatih dengan keras demi mengejar mimpi yang dia miliki tersebut. Pada waktu masih muda, Chris selalu berlatih dari jam 4 sampai jam 6 sore tanpa pernah putus. “Walaupun hujan deras, jam 4 sampai jam 6 harus selalu latihan,” Demikian ujarnya. Hal ini dia lakukan demi meraih mimpi yang dia inginkan tersebut.
Kedua, seorang calon juara dunia harus mampu mencintai olahraga yang dia geluti. Olahraga adalah pekerjaan yang membutuhkan ketekunan dan kerja keras. Hanya orang-orang yang mencintai pekerjaannya yang akan mampu mendapatkan hasil yang terbaik. Chris John membuktikannya, meski awalnya dipaksa oleh ayahnya, namun pada akhirnya dia memahami bahwa dia juga mencintai olahraga tersebut. Kecintaan ditambah dengan keinginan untuk mewujudkan mimpi yang membuat dia menjadi sangat tekun berlatih.
Syarat berikutnya adalah menjadi seorang yang disiplin. Disiplin sangat diperlukan untuk mencapai apapun yang diinginkan, terlebih lagi dalam kasus seorang atlet. Kedisiplinan akan menentukan rajin atau tidak dalam berlatih. Menurut pengakuan Chris, kedisiplinannya memang ditanamkan sejak dia masik kanak-kanak, namun bukan berarti orang ang sdah remaja tidak mampu berdisiplin. Chris John memberi tips bahwa orang akan menjadi disiplin jika didorong oleh cita-cita dan keinginan yang kuat atas sesuatu. Kedisiplinannya lebih banyak dipengaruhi oleh cita-citanya untuk menjadi seorang juara dunia. Kedisiplinan juga dia terapkan tidak hanya pada saat menjelang pertandingan, tapi juga pada kehidupan sehari-hari. Chris John rela menyiapkan semua makanannya sendiri pada saat dia menjalani pemusatan latihan di Perth. Memasak sendiri merupakan salah satu cara agar makanan yang masuk tetap bisa di kontrol. “Pernah ada orang Indonesia yang membantu masak di Perth, tapi malah makanannya terlalu banyak lemak,” katanya santai.
Kerja keras adalah menjadi syarat berikut yang harus dijalani oleh seorang yang bercita-cita menjadi juara. Tanpa kerja keras, mimpi hanya akan tinggal menjadi imajinasi. Kerja keras terwujud dalam proses berlatih. Chris John mengaku selalu menambah porsi latihan sendiri yang tidak mengganggu program latihan dari pelatih. “Kalau latihan tambahan tapi besok malah kecapean dan tidak bisa berlatih kan justru merugikan.”
Ramuan syarat-syarat itu yang diyakini oleh Chris John menjadi ramuan yang sangat ampuh untuk mewujudkan mimpinya menjadi juara dunia.
Mental Toughness
Kekuatan mental juga menjadi bagian penting dalam proses menjadi juara dunia. Namun kekuatan mental ini menurutnya diperoleh seiring dengan jam terbang. Menurutnya, semakin banyak seseorang bertanding, maka akan semakin matang seseorang dalam menghadapi tekanan pertandingan. Dia mencontohkan bahwa di awal-awal karirnya, dia masih sering gugup ketika akan menjalani pertandingan, namun setelah sekan lama, dia menjadi mampu mengontrol rasa gugupnya tersebut. “Saya masih sering bolak-balik ke toilet sebelum bertanding, tapi saya lebih mampu mengontrolnya sekarang,” kata suami Megawati itu.
Fokus dan konsentrasi juga menjadi aspek penting untuk memenangkan pertandingan. Setiap orang tidak mungkin lepas dari masalah, tapi seorang Chris John mengaku mampu membedakan antara masalah dari luar ring dan masalah dari dalam ring. Di dalam hal ini, Chris John sebenarnya mampu menerapkan apa yang disebut dengan pemilihan fokus yang benar. Banyak atlet yang tidak mampu membedakan masalah dari luar pertandingan dan masalah dalam pertandingan sehingga sering permainan menjadi terganggu karena masalah dari luar tadi mempengaruhi penampilannya.
Masalah keluarga, teman, pacar adalah beberapa contoh masalah yang berasal dari luar pertandingan. Chris John mengaku pernah bertanding dalam kondisi tekanan masalah dari luar yang berat. “Waktu itu masih menghadapi tuntutan dari manajemen lama, pikiran saya berat karena terbayang akan menghadapi persoalan dengan kepolisian. Tapi saya ketika bertanding saya berhasil mengontrol fokus saya,” katanya.
Menjaga motivasi adalah hal penting lainnya. Motivasi Chris John yang ingin selalu menjadi juara diakui menjadi salah satu pendorong yang sangat kuat. Selain itu, dia berpesan kepada para atlet muda untuk tetap menjaga level motivasi agar tetap tinggi. “Mungkin kehadiran orang-orang yang dicintai bisa menjadi salah satu motivator untuk tampil yang terbaik.”
Menjaga motivasi ini juga ternyata yang membuat dia mampu mengatasi rasa takutnya. Motivasi untuk menunjukkan yang terbaik akan membuat seseorang tidak hanyut dalam rasa takut yang akhirnya memunculkan perasaan kalah sebelum bertanding. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa jangan terlalu berpikiran tentang rasa kecewa. Rasa kecewa hanya akan mengganggu pikiran kita. “Saya memilih untuk berlatih lebih keras agar tampil lebih maksimal daripada menyesali keputusan yang sudah tidak bisa diganggu-gugat,” Katanya ayah dua puteri ini.
Terakhir, Chris John berpesan kepada para atlet muda tentang makna uang dan prestasi. Menurut dia, ketika awal menjalani karir bertinju, dia sama sekali tidak berpikiran soal uang yang didapat, tapi dia selalu berpikiran untuk mencapai prestasi tertinggi. Menurut dia, prestasi akan membawa seseorang mendapat penghargaan yang tinggi, termasuk dalam hal uang. “Jika belum-belum yang dipikirkan adalah uang, maka ketika uang itu belum muncul maka seseorang tidak akan bisa bekerja keras,” katanya.
Chris John membuktikan bahwa denganketangguhan mental dan kesungguhan serta keinginan untuk selalu belajar dia bisa mencapai prestasi yang tertinggi. Sekali lagi, menjadi juara bukanlah faktor kebetulan dan bukan juga faktor bawaan, tapi merupakan sebuah proses panjang yang menyakitkan. Bagi atlet yang mampu menekan rasa sakit dan tetap teguh dengan cita-citanya maka dia akan mendapatkan hasil yang terbaik. Untuk para atlet muda, kira penting untuk kembali memikirkan apa yang mereka sudah lakukan. Jika memang ingin mendapatkan prestasi tertinggi, maka saran-saran dari Super Champion itu patut untuk dilakukan.