oleh : Koeshadiyanto S.Psi
tanggal :12/09/2001
Saya sering mendapat pertanyaan dari para orang tua tentang anaknya,
"Apakah anak saya sudah boleh berlatih bela diri ?",
"Äpakah bermanfaat belajar bela diri sejak usia muda?
dan ada beberapa pernyataan sebagai berikut :
"Belum waktunya anak saya berlatih bela diri karena masih terlalu muda, bela diri mengajarkan kekerasan nantinya, jadi tidak perlu, olah raga disekolah kan sudah cukup."
Dari pertanyaan dan pernyataan diatas, saya mencoba untuk menjelaskannya.
Pertanyaan bahwa olah raga bela diri sejak usia muda itu bermanfaat, jawabannya YA! Kita ambil contoh dengan melihat para tokoh bela diri legendaris, mereka mulai berlatih pada usia yang relatif sangat muda yaitu masa kanak-kanak, para atlet top bela diripun demikian.
Bila kita hanya mengandalkan pendidikan jasmani saja di sekolah itu dirasakan kurang, hal ini karena pendidikan jasmani di sekolah mengajarkan secara umum atau dasar-dasar dari olah raga saja dan diajarkan kurang mendalam, sedangkan bila anak memasuki suatu perguruan bela diri yang diminatinya berarti kita sudah mengarahkan anak pada satu cabang saja, namun di sana diajarkan secara lebih lengkap dan mendalam.
Pertama-tama, dalam mengarahkan anak untuk menyukai olah raga bela diri adalah dengan mengenalkan pada mereka supaya bisa menaruh minat terhadap olah raga bela diri yang dipilihnya,setelah itu kita tinggal memberikan motivasi dan mengawasi perkembangannya, tentunya harus disesuaikan dengan usia mereka, maka disarankan untuk memilih instruktur atau pelatih yang mengerti betul perkembangan dan karakteristik dari mental anak-anak bila mereka sudah mulai berlatih di salah satu cabang olah raga bela diri.
Manfaat berlatih sejak usia muda
Banyak penelitian mengenai efek latihan olah raga pada usia muda, misalnya pada pertumbuhan tulang dan otot-otot, efesiensi persepsi motorik dan kemampuan akademik. Dari hasil penelitian ternyata anak-anak usia muda harus melakukan latihan yang cukup setiap harinya, ini demi pertumbuhan dan fungsi badan menjadi normal.
Banyak penelitian mengenai efek latihan olah raga pada usia muda, misalnya pada pertumbuhan tulang dan otot-otot, efesiensi persepsi motorik dan kemampuan akademik. Dari hasil penelitian ternyata anak-anak usia muda harus melakukan latihan yang cukup setiap harinya, ini demi pertumbuhan dan fungsi badan menjadi normal.
Dengan berlatih bela diri tentunya unsur-unsur di atas akan terpenuhi, jasmani anak-anak menjadi segar, memiliki kontrol motorik yang baik, dapat mengerjakan tugas akademik dengan baik, serta dengan berlatih bela diri anak menjadi sehat, kuat , tegap dan dapat dengan mudah mengatasi tekanan perorangan ataupun tekanan sosial. Dan tentunya menyalurkan sikap agresif anak ke arah yang lebih positif dengan mampu mengontrol dirinya sendiri.
Tujuan berlatih bela diri sejak usia muda
Tujuan utama mengarahkan anak berlatih beladiri sejak usia muda, umumnya guna membantu anak agar dapat berkembang penuh dengan potensi masing-masing. Yang dimaksud dengan potensi di sini termasuk perkembangan kognitif, yaitu pemikiran, belajar dan ide yang komunikatif. Dalam hal ini anak dimungkinkan menjadi lebih kreatif.
Termasuk pula bila berlatih bela diri sejak dini yaitu melatih sikap dan perasaan mengenai dirinya sendiri dan orang lain, hal ini mudah dirasakan oleh mereka bila mereka memukul sembarangan akan menyakiti orang lain, sebagaimana bila merka kena pukul. Dan akhirnya perkembangan keterampilan psikomotorik gerak anak lebih berkembang dengan melakukan gerak-gerak jurus atau "kata" sehingga anak menjadi lebih ekspresif dan kreatif.
Dengan berlatih bela diri sejak usia muda tentunya membantu pemerintah dalam kurikulum sekolah, membantu tujuan pendidikan dengan jalan yang efektif dan unik karena mempunyai manfaat sebagai berikut :
1.Memperbaiki pertumbuhan dan perkembangan fisik
Setiap anak mempunyai pembawaan fisik sejak lahir, perkembangan fisik ini juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya pola makan, istirahat dan pemeliharaan orang tua akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan badan.
Tetapi selain faktor diatas, tanda-tanda pertumbuhan yang normal dan perkembangan tulang, jaringan ikat dan otot-otot hanya berlangsung dengan baik bila mendapatkan latihan olah raga yang cukup dan berkesinambungan selama masa pertumbuhannya. Dengan berlatih bela diri tentunya akan sangat membantu pertumbuhan tersebut dan anak menjadi tidak terbatas pertumbuhan organ dan juga sistem dalam badannya.
2.Mengembangkan dan memelihara kesegaran jasmani maksimal.
Pada tahun 1953, Kraus-Hirschland menyimpulkan penelitiannya bahwa latihan olah raga sangat penting bagi anak-anak usia muda. Anak-anak usia muda yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang optimal biasanya akan mencapai tingkatan maksimum pertumbuhan dan perkembangannya.
Anak-anak yang berlatih bela diri biasanya tidak tampak lemas atau loyo pada aktivitas sehari-harinya dan mempunyai tenaga cadangan bila mengalami hal-hal yang mendadak. Anak-anak yang fisiknya aktif jarang mengalami gangguan emosional dan mudah menyesuaikan diri, berat badan normal dapat terpelihara pada anak-anak yang normal yang selalu melakukan aktifitas fisik yang keras.
3.Mengembangkan keterampilan fisik yang penting
Dalam bela diri gerakan-gerakan memukul,menendang,menangkis,menghindar dan meloncat, serta keterampilan yang lebih kompleks seperti memperagakan jurus-jurus atau "kata" dapat digolongkan sebagai keterampilan fisik yang penting atau dalam bahasa ilmiah yang sering digunakan istilah neuromuskuler atau motorik. Manfaatnya dapat ditransfer dalam kegiatan sehari-hari anak menjadi lebih lincah dan mampu melakukan gerakan sehari-hari dengan tidak kaku.
Dalam bela diri gerakan-gerakan memukul,menendang,menangkis,menghindar dan meloncat, serta keterampilan yang lebih kompleks seperti memperagakan jurus-jurus atau "kata" dapat digolongkan sebagai keterampilan fisik yang penting atau dalam bahasa ilmiah yang sering digunakan istilah neuromuskuler atau motorik. Manfaatnya dapat ditransfer dalam kegiatan sehari-hari anak menjadi lebih lincah dan mampu melakukan gerakan sehari-hari dengan tidak kaku.
4.Mengembangkan kecakapan intelektual
Dalam olah raga seni bela diri secara otomatis proses berpikir anak akan terlatih. terutama dalam gerakan-gerakan jurus atau "kata" anak harus berpikir, mengingat, dan membentuk konsep sehingga kegiatan motorik, kecakapan kognitif ikut pula terlatih disamping berbagai pengendalian emosi karena dalam jurus atau "kata" memerlukan pula irama, bentuk, pengaturan napas, dan tepat waktu.
5.Mengembangkan bakat kreatif
pendidikan sekarang meneankan pengembangan kreativitas pada semua bidang, kreativitas memang sukar didefinisikan, pada seni bela diri yang dikatakatan kreativitas ini misalnya melakukan gerakan-gerakan atau serangkaian gerakan yang ditemukan sendiri. jadi, kreativitas di sini diartikan sebagai yang dipikirkan, dirasa, dilihat oleh seseorang dan dinyatakan dengan cara sendiri. Dalam hal ini anak-anak akan menggunakan kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya melalui gerakan-gerakan atau jurus-jurus tertentu.
6.Kesan pribadi pada anak
Kesan pribadi anak sebenarnya suatu perasaan terhadap dirinya sendiri.Bila anak merasa sukses dalam suatu bidang tertentu maka anak akan memiliki perasaan positif akan harga dirinya dan biasanya mereka mempunyai keinginan untuk mendapatkan tantangan yang baru. Hal ini tentunya akan berakibat anak tersebut akan terus berkembang dan semakin lama percaya dirinya akan meningkat pula.
Jadi, uraian diatas bisa menjawab bahwa latihan bela diri sejak usia muda sangat bermanfaat bagi anak itu sendiri. Bila memang berbakat, tentunya dapat mencapai prestasi yang cukup baik dalam cabang seni bela diri yang dipilihnya, karena itu marilah mengajak anak-anak kita menyukai khususnya olah raga seni bela diri dan umumnya olah raga sejak usia muda.salam!